Berdasarukan wujudnya, limbah yang dikeluarkan oleh pabrik kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan dari tandan-tandan buah yang tidak bisa diolah, sedangkan limbah cair didapatkan dari sisa pengolahan minyak. Apabila dibuang begitu saja, maka kedua limbah ini akan berdampak buruk pada lingkungan alam termasuk mengurangi tingkat kesuburan tanah, menimbulkan timbunan sampah, merusak karakteristik air tanah, dan lain-lain.
Bagaimana pengolahan limbah pabrik kelapa sawit dilakukan? Yuk pelajari selengkapnya berikut ini?
Ide 1 : Pemanfaatan Tandan Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Kompos
Hal yang paling mudah dalam memanfaatkan tandan-tandan kelapa sawit yakni mengolahnya menjadi pupuk kompas. Tandan buah sawit yang merupakan sampah organik ini dapat dibusukkan sedemikian rupa, di mana hasil pembusukan tersebut mengandung unsur hara yang tinggi. Dengan demikian pupuk yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemupukan tanaman kelapa sawit di kebun.
Proses pembuatan pupuk kompos dari tandan buah sawit ini di mulai dengan mencincang tandan-tandan yang berukuran besar menjadi kecil supaya gampang membusuk. Untuk tempat pengolahan tandan sawit menjadi pupuk kompos ini dilakukan di kolam tanah berukuran lebar 2,5 meter, tinggi 1 meter, dan panjang menyesuaikan yang dibuat di area terbuka. Setelah itu, cincangan tandan-tandan sawit ini dimasukkan ke kolam tanah sampai penuh. Guna mempercepat proses pembusukan, anda bisa menuangkan limbah cair ke tumpukan tandan sawit ini.
Selepas enam minggu kemudian umumnya tandan kelapa sawit sudah benar-benar membusuk. Sebelum dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, tandan sawit yang telah membusuk ini dimasukkan ke mesin pembalik. Tujuannya agar pupuk kompos yang dihasilkan nantinya memiliki komposisi yang sama rata. Kini pupuk kompos pun siap ditaburkan ke lahan-lahan budidaya kelapa sawit.
Ide 2 : Penggunaan Limbah Cair Menjadi Pupuk Kompos
Limbah cair yang dikeluarkan pabrik kelapa sawit berupa cairan sisa pengolahan minyak. Dibandingkan dengan limbah padat, keberadaan limbah cair ini lebih berbahaya karena dapat merusak alam secara langsung, baik melalui tanah maupun air. Untuk itu, membuang limbah cair begitu saja justru dapat mengurangi produktifitas lahan budidaya kelapa sawit yang dimiliki pabrik tersebut.
Pada umumnya, limbah cair pabrik kelapa sawit ini dapat diubah menjadi pupuk kompos yang bermutu bagus dengan serangkaian metode yang harus dilewati. Pertama, limbah cair memasuki kolam pemanasan (fat pit) untuk memisahkan minyak yang mungkin masih ada. Kedua, limbah dialirkan ke kolam pendinginan (cooling pond) sehingga kandungan sludge-nya mengendap.
Setelah itu, limbah cair diteruskan ke kolam anaerobic untuk mengubah karakteristik limbah yang berbahaya menjadi aman bagi lingkungan. Langkah berikutnya, limbah cair ini dipindahkan lagi ke maturity pond untuk mematangkan limbah cair tersebut. Tahap terakhir ialah limbah cair kelapa sawit ini dialirkan lagi menuju kolam aplikasi untuk pengujian pupuk kompos yang dihasilkan.
Pupuk kompos cair dari sisa pengolahan minyak kelapa sawit ini dinilai mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kandungan unsur hara di dalamnya terbilang tinggi. Sama dengan pupuk kompos dari tandan sawit, pupuk kompos cair ini sangat bagus jika disiramkan pada tanaman-tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan.
0 Response to "PENGOLAHAN LIMBAH SAWIT"
Posting Komentar