Ada sejumlah metode yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kumbang tanduk. Di antaranya metode secara manual, biologi, kimiawi, dan memanfaatkan feromon. Berikut ini kami uraikan penjelasan selengkapnya :
Pengendalian Secara Manual
Disebut pengendalian secara manual karena metode dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia. Adapun caranya yaitu mengambil kumbang-kumbang tanduk dari lahan kelapa sawit untuk dipindahkan ke tempat lain yang tidak mengganggu proses budidaya. Anda bisa mengumpulkan kumbang tanduk ini memakai alat pengait dari kawat. Bila populasi kumbang tanduk sekitar 3-5 ekor/hektar, lakukan tindakan ini setiap sebulan sekali. Begitu pula jika populasi kumbang tanduk mencapai 5-10 ekor/hektar, anda bisa meningkatkan intensitas pemberantasannya menjadi dua minggu sekali. Namun apabila populasi kumbang tanduk lebih dari 10 ekor/hektar, pengendalian sebaiknya dikerjakan setiap seminggu sekali. Tidak hanya induk kumbang tanduk saja, pengendalian juga mencakup telur dan larva kumbang tersebut.
2. Pengendalian Secara Biologi
Secara biologi, kumbang tanduk dapat diberantas dengan memanfaatkan agensial hayati. Contohnya Metarhizium anisopliae dan Baculovirus oryctes, di mana keduanya merupakan sebangsa jamur. Metarhizium anisopliae sangat ampuh menimbulkan kematian pada larva kumbang tanduk, begitupun dengan Baculovirus oryctes. Cara mengaplikasikannya yaitu campurkan jamur dengan medium jagung, lalu taburkan pada tumpukan tandan kosong dan batang kelapa sawit. Kumbang tanduk yang terkena jebakan ini akan mengalami gejala mumifikasi setelah 2-4 minggu kemudian.
Pengendalian Secara Kimia
Petani kelapa sawit biasanya memilih metode kimia untuk mengendalikan kumbang tanduk di lahan kelapa sawitnya. Selain efektif, metode ini juga dinilai merupakan yang paling praktis. Jenis insektisida yang seringkali digunakan adalah karbofuran sebagai pengganti dari organoklorin. Beberapa jenis insektisida lain yang bisa dipakai untuk mengatasi peningkatan populasi kumbang tanduk antara lain chorphyrifos, lambda venvalerate, sihalothrin, sipermetrin, dan monocrotophos.
Pengendalian Memakai Feromon
Feromon merupakan agregat yang bisa digunakan untuk menarik perhatian kumbang tanduk agar masuk ke perangkap. Untuk penerapannya, kebanyakan petani memilih meletakkan sebuah perangkap feromon ini di setiap satu hektar lahan. Pada dasarnya perangkap ini berbentuk jebakan dengan kantong yang tersembunyi. Kumbang-kumbang yang merasa tertarik akan masuk ke dalam kantong dan tidak dapat keluar lagi. Pengendalian memakai feromon dinilai merupakan metode yang paling efektif sampai saat ini karena mudah dalam penerapannya dan harganya pun murah sekitar Rp50.000 per kemasan.
BAMBANG H - SONYA CLARANITA
STOKIS AB- 1379
Order/konsultasi/reseller bisa hubungi kami di:
Sms/WA/Telpon
081326912561 - 087839383561
0 Response to "CARA MENGATASI KUMBANG TANDUK"
Posting Komentar