PEMBAHASAN
PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT
PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT
Tujuan dari pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Sedangkan pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM) diarahkan untuk produksi buah. Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan menyebarkan pupuk secara merata di dalam piringan.
A. PERANAN UNSUR HARA
Peranan Unsur Hara
1. Nitrogen
a. Penyusunan protein, klorofil dan berperanan terhadap fotosintesa
b. Kekurangan Nitrogen menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan.
c. Kelebihan Nitrogen menyebabkan daun lemah dan rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, White Stripe dan berkurangnya buah jadi.
d. Penyebab defisiensi Nitrogen : Terhambatnya mineralisasi Nitrogen, aplikasi bahan organik dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan Nitrogen tidak efektif.
e. Upaya : Aplikasi secara merata di piringan,Tambah Urea pada tanaman kelapa sawit, aplikasi Nitrogen pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
2. Pospor
a. Penyusun ADP/ATP, memperkuat batang dan merangsang perkembangan akar serta memperbaiki mutu buah Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, pelepah memendek dan batang meruncing.
b. Indikasi kekurangan P : Daun alang-alang berwarna ungu, LCC sulit tumbuh dengan bintil akar yang sedikit.
c. Penyebab defisiensi P : P tanah rendah ( <>
3. Kalium
a. Aktifitas stomata, aktifitas enzim dan sintesa minyak. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit serta jumlah dan ukuran tandan. b. Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua kering dan mati. c. Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit seperti Ganoderma. d. Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B sehingga rasio minyak terhadap tandan menurun. e. Penyebab kekurangan K : K di dalam tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah tinggi dengan kemampuan tukar kation rendah. f. Upaya : Aplikasi K yang cukup, aplikasi tandan kelapa sawit, perbaiki kemampuan tukar kation tanah dan aplikasi pupuk K pada pinggir piringan.
4. Magnesium
a. Penyusun klorofil, dan berperanan dalam respirasi tanaman, maupun pengaktifan enzim. b. Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering. c. Penyebab defisiensi Mg : Rendahnya Mg didalam tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi ( > 3.500 mm/tahun ), tekstur pasir dengan top soil tipis.
d. Upaya : Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
5. Tembaga
a. Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.
b. Kekurangan Cu menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow. Jaringan klorosis hijau pucat - kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat kemudian mati.
c. Penyebab defisiensi Cu : Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
d. Upaya : Perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.
6. Borona. Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
b. Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.
c. Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
d. Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang
d. Upaya : Rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi tandan kelapa sawit, gunakan Dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
5. Tembaga
a. Pembentukan klorofil dan katalisator proses fisiologi tanaman.
b. Kekurangan Cu menyebabkan Mid Crown Clorosis (MCC) atau Peat Yellow. Jaringan klorosis hijau pucat - kekuningan muncul ditengah anak daun muda. Bercak kuning berkembang diantarajaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat kemudian mati.
c. Penyebab defisiensi Cu : Rendahnya Cu didalam tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi Mg, aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
d. Upaya : Perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm Cu SO4.
6. Borona. Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
b. Kekurangan Boron menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap, daun yang baru tumbuh memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat merata.
c. Penyebab defisiensi Boron : Rendahnya B tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
d. Upaya : Aplikasi 0,1 - 0,2 kg/pohon/tahun pada pangkal batang
0 Response to "PEMUPUKAN TANAMAN KELAPA SAWIT"
Posting Komentar